Halaman

    Social Items

Search and Buy other Templates on IDNTHEME

MBAH SEHAH, Kiai Ahli Riyadloh


Mbah Sehah adalah salah satu tokoh dari pasukan diponegoro. Saat pangeran diponegoro kalah karena siasat licik belanda, para pimpinan pasukan menyebar ke segala penjuru untuk menghindari penangkapan oleh belanda dan antek-anteknya, serta untuk menyusun kekuatan. Sebagai tanda rahasia antar pasukan yang menyebar seantero jawa, mereka membuat kode tertentu agar tidak diketahui belanda dan mata-matanya. Kode tersebut adalah tanaman sawo di depan rumah. Sehingga jaringan pasukan diponegoro akan mudah mengenali satu dengan yang lain.

Untuk itu, ketika Mbah Sehah ke jombang, beliau menanam pohon kecik atau sawo. Bahkan anak turunnya Mbah Sehah juga di depan rumah. Di dekat menara masjid tambakberas, kiai anshori sehah dulunya banyak pohon sawo.

Mbah Sehah dalam kesehariannya lebih banyak melakukan tirakat atau riyadloh. Lelaku tersebut selain untuk mendekatkan diri kepada Allah, juga berguna untuk olah jiwa dan olah keprihatinan agar tangguh. Hal itu bisa dibuktikan kalau malam hari beliau jarang tidur. Beliau lebih suka pergi ke sungai dan naik ke atas pohon yang dekat sungai itu. Salah satu tujuannya adalah apabila mengantuk, langsung jatuh ke sungai. Dengan cara demikian, tentu Mbah Sehah harus lebih waspada agar tidak mengantuk ketika uzlah.

Tidak hanya lelakon di atas, Mbah Sehah juga menggembleng dan melatih perutnya agar tidak mudah gemar makanan. Caranya adalah apabila mau dahar untuk mengisi perutnya, maka makanan tersebut dicampuri kerikil kecil. Sehingga ketika dahar (makan), harus telaten dan sabar memilah dan memilih makanan yang bercampur kerikil. Tentu ini salah satu tujuannya agar tidak terlalu suka makan dan akhirnya bisa mengendalikan nafsu. Siapa pun yang disuguhi makanan enak, tapi dicampur kerikil, pasti nafsunya berkurang. Andaikan lapar yang sangat, pasti makannya harus sabar dan tidak akan bisa banyak.

Sangat mungkin karena lelakonnya tersebut, Mbah Sehah mempunyai kesaktian seperti suaranya bak halilintar bagi musuhnya. Sehingga kompeni belanda yang bersikap tidak sopan di depan ndalem Mbah Sehah, dia tewas setelah dibentak oleh Mbah Sehah.

Selain itu, Mbah Sehah juga sering didatangi jin, dan mempunyai santri jin. Kono suatu saat Mbah Sehah ditawari pergi haji dengan kendaraan jin. Saat di tengah laut, ternyata jin tersebut punya niat jelek. Maklum jin layaknya manusia, ada yang baik, ada yang jelek, ada yang berpura pura baik, ada juga yang awalnya berniat baik, tapi di tengah perjalanan berubah pikiran.

Saat Mbah Sehah dengan berkendara jin sedang berada di tengah lautan, si jin mau menjatuhkan beliau ke dalam laut. Namun karena Mbah Sehah adalah pendekar pilih tanding yang sudah biasa olah batin, jin tersebut tidak mampu menjatuhkan Mbah Sehah.

Nilai pelajaran yang bisa dipetik adalah, kapanpun, dan dimanapun, olah diri untuk menempa mental dan jiwa kita supaya tangguh adalah selalu diperlukan. Adapun caranya bisa beragam. Di pondok banyak cara untuk menempa jiwa tersebut. Pribadi yang kuat jiwa dan mentalnya itulah yang akan sukses dalam menjalani hidup.

Sumber : Buku Sejarah Tambakberas Hal. 3

Load Comments

Subscribe Our Newsletter