Halaman

    Social Items

Search and Buy other Templates on IDNTHEME
Dalam beberapa hadits yang mulia telah terdapat keterangan yang mendorong pembacaan sejumlah ayat dan surat al-Qur'an.

2 Ayat Terakhir Surat Al Baqoroh

Hal tersebut dikarenakan untuk meraih tujuan-tujuan khusus, kepentingan-kepentingan tertentu, menggapai harapan-harapan duniawi dan pribadi bagi si pembaca nya. Berikut ini saya sebutkan bukti-bukti dalilnya;
Diriwayatkan dari Abu Mas'ud Ra, beliau berkata: 

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ في لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ [رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ]

“Nabi Saw bersabda: “Siapa saja yang membaca dua ayat dari akhir surat al-Baqoroh di suatu malam, maka kedua ayat itu menjaganya.” [HR. al-Bukhori]

Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra dengan status marfu': 

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنَ الله حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ [رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ]

“Rosululloh Saw bersabda: “Ketika kamu beranjak ke tempat tidurmu, maka bacalah ayat kursi, (niscaya) di sisihmu selalu ada malaikat penjaga dari Alloh, dan syaitan tidak akan mendekatimu sampai pagi.” [HR. al-Bukhari]

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa'd Ra, beliau berkata: 

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ((إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ سِنَامًا، وَإِنَّ سِنَامَ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ. مَنْ قَرَأَهَا فِي بَيْتِهِ لَيْلاً لَمْ يَدْخُلِ الشَّيْطَانُ بَيْتِهُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ، وَمَنْ قَرَأَهَا نَهَارًا لَمْ يَدْخُلِ الشَّيْطَانُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ)) [رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ فِي صَحِيحِه]

“Rosululloh Saw bersabda: “Sungguh setiap sesuatu mempunyai keluhuran, dan sungguh keluhuran al-Qur'an adalah surat al-Baqarah. Siapa saja yang membacanya di rumahnya pada malam hari maka syaitan tidak akan memasuki rumahnya selama tiga hari, dan siapa saja yang membacanya pada siang hari maka setan tidak akan memasuki (rumahnya) selama tiga hari.” [HR. Ibn Hibban, dalam Shahihnya]

Oleh : KH Abdul Nashir Fattah

Akhir Surat al-Baqoroh Untuk Benteng, Perisai dan Penjagaan Diri

Dalam beberapa hadits yang mulia telah terdapat keterangan yang mendorong pembacaan sejumlah ayat dan surat al-Qur'an.

2 Ayat Terakhir Surat Al Baqoroh

Hal tersebut dikarenakan untuk meraih tujuan-tujuan khusus, kepentingan-kepentingan tertentu, menggapai harapan-harapan duniawi dan pribadi bagi si pembaca nya. Berikut ini saya sebutkan bukti-bukti dalilnya;
Diriwayatkan dari Abu Mas'ud Ra, beliau berkata: 

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ في لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ [رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ]

“Nabi Saw bersabda: “Siapa saja yang membaca dua ayat dari akhir surat al-Baqoroh di suatu malam, maka kedua ayat itu menjaganya.” [HR. al-Bukhori]

Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra dengan status marfu': 

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنَ الله حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ [رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ]

“Rosululloh Saw bersabda: “Ketika kamu beranjak ke tempat tidurmu, maka bacalah ayat kursi, (niscaya) di sisihmu selalu ada malaikat penjaga dari Alloh, dan syaitan tidak akan mendekatimu sampai pagi.” [HR. al-Bukhari]

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa'd Ra, beliau berkata: 

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ((إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ سِنَامًا، وَإِنَّ سِنَامَ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ. مَنْ قَرَأَهَا فِي بَيْتِهِ لَيْلاً لَمْ يَدْخُلِ الشَّيْطَانُ بَيْتِهُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ، وَمَنْ قَرَأَهَا نَهَارًا لَمْ يَدْخُلِ الشَّيْطَانُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ)) [رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ فِي صَحِيحِه]

“Rosululloh Saw bersabda: “Sungguh setiap sesuatu mempunyai keluhuran, dan sungguh keluhuran al-Qur'an adalah surat al-Baqarah. Siapa saja yang membacanya di rumahnya pada malam hari maka syaitan tidak akan memasuki rumahnya selama tiga hari, dan siapa saja yang membacanya pada siang hari maka setan tidak akan memasuki (rumahnya) selama tiga hari.” [HR. Ibn Hibban, dalam Shahihnya]

Oleh : KH Abdul Nashir Fattah

Subscribe Our Newsletter