Tidak sedikit dan tidak terhitung
hadits-hadits Nabi Saw yang menjelaskan keutamaan dan hikmahnya membaca
shalawat kepada baginda Rasul Saw.
Disni saya akan menyampaikan sebuah kisah
terkait ampuhnya banyak membaca shalawat.
Wajah yang hitam legam serta Perut
yang membesar, membengkak dan menggelembung disebabkan banyaknya kemaksiatan
yang dilakukan. Keduanya bisa pulih seperti sedia kala disebabkan banyak
membaca shalawat.
Dikisahkan dari Imam Sufyan Ats Tsauri –Radliyallahu ‘anhu -, “Sesungguhnya
beliau melihat seorang lelaki sedang thawaf. Didalam thawafnya, lelaki itu
banyak membaca shalawat kepada baginda Rasul Saw. Melihat yang demikian ini,
lalu beliau berkata (bertanya) kepadanya: “Mengapa kamu hanya memperbanyak
membaca shalawat kepada baginda Rasul Saw saja, sedangkan bacaan-bacaan dzikir
dan tasbih yang berlaku bagi orang yang melakukan thawaf tidak kamu baca?.
Apakah dibalik ini ada suatu rahasia?”.
Mendapat pertanyaan yang demikian ini,
lalu ia bertanya (kepada Sufyan): “kamu ini siapa?”. Sufyan menjawab: “Aku
adalah Sufyan Ats Tsauri”.
Setelah mengetahui, lelaki tersebut berkata: “Seandainya bukan tuan, aku tidak akan mebuka tentang diriku dan aku tidak akan memberi tahu tentang rahasia diriku”.
Lalu ia bercerita:
“Suatu saat aku pergi menunaikan ibadah haji dengan orang tuaku. Beliau meninggal dunia. Wajah beliau menghitam, perutnya membengkak dan menggelembung serta kedua matanya metoto (melotot)”. Melihat kondisi orang tuaku yang demikian ini, aku mengucapkan: “Inna Lillahi Wa Inna Ilahi Raji’un”.
“Suatu saat aku pergi menunaikan ibadah haji dengan orang tuaku. Beliau meninggal dunia. Wajah beliau menghitam, perutnya membengkak dan menggelembung serta kedua matanya metoto (melotot)”. Melihat kondisi orang tuaku yang demikian ini, aku mengucapkan: “Inna Lillahi Wa Inna Ilahi Raji’un”.
Lalu
jenazah beliau aku tutupi. Setelah itu, mataku terpejam tidur. Didalam tidur,
tiba-tiba aku melihat seorang lelaki yang sangat amat ganteng yang sebelum ini
aku belum pernah melihatnya. Ia memakai baju yang sangat amat bersih yang
seblumnya aku belum pernah melihatnya. Baunya sangat amat harum yang sebelumnya
aku belum pernah menciumnya. Lalu, lelaki itu membuka dan mengusap wajah orang
tuaku. Setelah diusap, warna wajah orang tuaku lebih putih dari pada laban.
Lalu perut orang tuaku diusapnya dan kembali seperti semula”.
Kemudian aku bertanya: “Tuan siapa?”. Lelaki tersebut menjawab: “Aku adalah Muhammad Saw, utusan Allah. Ayahmu itu banyak melakukan kemaksiatan. Namun dia banyak membaca shalawat kepadaku. Ketika ia terkena adzab sebagaimana yang kamu lihat, lalu ia minta pertolongan kepadaku. Aku adalah orang yang paling banyak menolong kepada orang-orang yang banyak membaca shalawat kepadaku ketika mereka masih hidup di dunia”.
Ketika aku terbangun dari tudur, aku melihat wajah orang
tuaku berwarna putih bersih, lebih putih dari pada laban. Perutnya pun puleh
seperti sedia kala.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد
Sumber : KH. Abdul Nashir Fattah