1. MADRASAH ALQUR’AN BAHRUL ULUM
Sebuah lembaga yang merupakan gabungan dari Madrasah Diniyyah dan Madrasah Alqur’an. Bertujuan agar para santri :
a. Memiliki kemampuan membaca Alqur’an secara fasih.
b. Hafal juz Ammah dan surat surat pilihan di antaranya yaiut:
b. Hafal juz Ammah dan surat surat pilihan di antaranya yaiut:
Ø الملك
Ø يس
Ø الم السجدة
Ø الواقعة
Ø الجمعة
c. Mempunyai wawasan Ulumul Qur’an dalam aspek
Ø Ilmu Makki
Ø Ilmu Madani
Ø Asbabun Nuzul
Ø Metode Tafsir
d. Menguasai bacaan, pemahaman dan penerapan kandungan kitab Matan Taqribe. Menguasai kemampuan menulis Alqur’an dengan benar
f. Menguasai sifat-sifat allah dan rasulnya
g. Memiliki sikap dan prilaku terpuji terhadap Alqur’an
2. PENGAJIAN
Di Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum model pengajian kuno “Utawi – Iku” sampai saat ini masih merupakan alternative, dalam pelaksanaan digunakan model:
a. Model Sorogan: bentuk pengajian ini, santri membaca kitab di depan kyai atau seorang guru dengan menjabarkan gramatika, mengupas kandungan kandungan teks kitab yang dibaca menformulasi pasal-pasal yang dibaca dengan bentuk yang kongkrit, sedangkan kyai atau gurunya bertugas membetulkan mana kala bacaan atau keterangan yang keliru.
b. Model Wethon: bentuk pengajian ini adalah sebagaimana biasa seorang kyai atau guru bertugas memberikan pelajaran kitab di depan beberapa atau seorang santri. Namun karena banyak materi kitab yang sulit diberikan secara umum, maka Bahrul ‘Ulum mengklasifikasikan pengajian wethon ini dengan dua macam, yaitu :
1. Klasikal
Mengingat pelajaran pelajran penunjang itu membutuhkan penjabaran dan keterangan yang sangat detail, maka pelajaran tersebut diberikan sesuai dengan kemampuan mereka (kelas). Pelajaran penunjang itu antara lain : Nahwu, Shorrof, Tajwid, Maslakuttadarrus, dan Qowa’idul I’lal. Pengajian model ini wajib diikuti oleh semua santri tanpa terkecuali, karena dari pengajian model inilah santri dapat mencari target yang maximum.
2. Non Klasikal
Peserta pengajian ini adalah peserta didik yang telah menguasai sedikit banyak tentang bahasa arab karena pengajian ini bersifat umum dengan tanpa batas umur peserta. Kitab yang dibacakan dalam non klasikal antara lain adalah: Fiqih, Ushul Fiqhi, Tafsir, Ilmu Tafsir, Hadist, Ilmu Hadist, Tauhid, Akhlak dan Tasawwuf. Dalam pengajian, santri dapat menentukan pilihannya sendiri sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan dalam waktu sehari santri-santri dapat mengikuti sampai lima macam kitab.
3. MUNADZOH
Suatu kegiatan pengajian kitab secara menyeluruh utamanya bagi tingkat MMA dan mahasiswa menggali kitab dengan menitik beratkan masalah nahwu shorofnya sebagai Follow-up pengajian klasikal dan berlatih memahami teks-teks kitab kuning.
Adapun untuk ke depannya akan lebih menitik beratkan masalah Waqi’iyyah (red.masalah Aktual), dan suatu proses belajar untuk menambah wawasan berfikir tentang pendalaman pemahaman hukum islam. Kitab-kitab Fiqih dibaca untuk dikaji dalam pikiran pengaranganya dan akhirnya akan diambil pendapat utama yang kuat dalilnya.
4. KORP DAKWAH
Dalam pelatihan dakwah, para santri diklasifikasikan sesuai dengan asramahnya sehingga di Bahrul ‘Ulum (induk) terdapat 5 kelompok Korp Dakwah, kegiatan ini merupakan pembinaan para santri agar dapat menjalankan tugasnya sebagai da’i sekaligus merealisasikan pesantren yang punya potensi dakwah. Kelompok kegiatan ini pulalah yang direncanakan nantinya akan mengadakan jadwal pengajian rutin, khutbah Jum’at dan pembinaan di perkampungan sekitar Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum.
5. MAJLIS DZIKIR
Mengingat alumni pesantren sangat dibutuhkan dalam memimpin acara, termasuk juga memimpin tahlil dan kegiatan ritual lainnya termasuk membaca manakib dan diba’iyah, maka Bahrul ‘Ulum sejak dini mempersiapkan santrinya agar mampu dengan lancar mengelola kegiatan-kegiatan tersebut dengan mengadakannya satu minggu sekali.
6. TAKRORUDDURUS
Setiap hari kecuali hari jum’at dan selasa semua santri diwajibkan mengikuti kegiatan taqroruddurus selama satu jam dari jam 21:00 – 22:00.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempelajari pelajaran-pelajaran yang diajarkan di sekolah masing-masiang dan kegiatan ini sudah menjadi corak dan warna di pondok PPBU.
7. PEMBINAAN SANTRI BARU
Dengan upaya agar para santri baru tidak terpengaruh oleh santri lama, maka pondok pesantren memberikan pembinaan khusus pada para santri baru slama 24 jam penuh dengan tempat yang khusus juga. Pembinaan ini selain difokuskan pada masalah bimbingan Tajwiddil Qur’an dan Nahwu Shorof, juga bidang akhlaq dan prilaku santri dalam keseharian.